6 Cara Mudah Meredakan Nyeri Haid Secara Alami di Rumah

Cara meredakan nyeri haid atau menstruasi patut diperhatikan oleh kaum wanita, terutama saat mengalaminya. Haid merupakan siklus rutin bagiĀ  seorang wanita.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, haid adalah peristiwa fisiologis dan siklus pada wanita dalam masa reproduksi dengan keluarnya darah dari rahim sebagai akibat pelepasan selaput lendir rahim.

Satu di antara efek samping saat haid adalah rasa nyeri. Rasa tersebut cukup mengganggu aktivitas dan bisa menyebabkan suasana hati yang buruk, termasuk berujung mudah marah.

Cara paling sederhana meredakan nyeri saat haid adalah dengan mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual di pasaran. Namun, kebiasaan meredakan nyeri menggunakan obat-obatan bisa mendatangkan efek yang kurang baik bagi tubuh.

Sebagai opsi, ada cara meredakan nyeri haid secara alamai yang bisa dilakukan dengan mudah di rumah. Jadi, tak perlu bergantung pada obat-obatan kimia.

Berikut cara meredakan nyeri haid secara alami yang dirangkum dari charmgirlstalk.com, situs yang membahas semua hal tentang menstruasi dan seputar cewek dengan cara FUN!.:

1. Gunakan Kompres

Gunakan kompres hangat di daerah perut bawah. Rasa hangat dapat membantu mengurangi rasa nyeri. Meski demikian, dari jenisnya, kompres dibagi menjadi dua, yakni kompres dingin dan hangat. Masing-masing memiliki manfaat berikut:

  • Kompres Hangat

Dilakukan dengan menempelkan kantong karet yang sudah diisi air hangat sebelumnya, atau menempelkan handuk yang telah direndam di dalam air hangat ke bagian tubuh yang nyeri.

Untuk kompres air hangat dapat diikuti dengan latihan pergerakan atau pemijatan.

Dampak fisiologis dari kompres hangat adalah membuat otot tubuh lebih rileks karena peningkatan suhu pada area tertentu membantu proses vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) sehingga memperlancar peredaran darah. Dengan demikian dapat menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri.

  • Kompres Dingin

Kantong karet kompres dapat diisi dengan air dingin berisi es. Atau, pada beberapa apotik besar, sudah menjual kantong berisi es batu (cold pack). Anda bisa juga menempelkan handuk yang sudah dicelupkan ke dalam air dingin sebelumnya.

Dampak fisiologisnya adalah vasokonstriksi (pembuluh darah m-enguncup) dan penurunan metabolik, membantu mengontrol perdarahan dan pembengkakan karena trauma, mengurangi nyeri, dan menurunkan aktivitas ujung saraf pada otot. Melakukan kompres harus hati-hati karena dapat menyebabkan jaringan kulit mengalami nekrosis (kematian sel). Untuk itu dianjurkan melakukan kompres dingin tidak lebih dari 30 menit.

2. Lakukan Pemijatan

Lakukan pemijatan ringan di daerah perut bawah. Lakukan pemijatan dengan gerakan memutar dan ringan dengan menggunakan ujung jari.

Gunakan minyak bayi atau krim untuk membantu pemijatan. Lakukan gerakan memijat dengan tenaga secukupnya dengan tidak terlampau kuat, searah jarum jam.

Fungsi dari minyak bayi atau krim dapat sekaligus sebagai aroma-therapy membuat efek relaksasi dan meringankan beban nyeri yang Anda rasakan.

3. Minum Minuman Hangat

Minuman yang hangat dapat membantu, namun minuman yang mengandung kafein, alkohol, dan tinggi gula harus dihindari karena dapat memperparah rasa nyeri.

Hindari kopi dan teh. Meski teh dianggap tidak memiliki kafein, sejatinya teh memiliki kadar kafein. Mengonsumsi kafein sebanyak 200-300 mg/hari atau setara dengan 2-4 gelas kopi/hari, merupakan batas aman yang dapat ditoleransi oleh orang dewasa yang sehat secara fisik.

Apakah yang terjadi jika mengonsumsi kafein terlalu banyak? Konsumsi kafein yang berlebih yaitu lebih dari 500-600 mg/hari, dapat menyebabkan:

  • Insomnia
  • Gelisah
  • Perasaan khawatir
  • Gangguan lambung
  • Denyut nadi lebih cepat
  • Tremor (tangan menjadi gemetar)

Sekali pun kafein dalam jumlah rendah dapat menimbulkan efek samping. Beberapa orang lebih sensitif terhadap kafein, bahkan jika hanya minum 1-2 gelas kopi atau teh dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan, seperti gelisah atau gangguan tidur. Orang yang jarang mengonsumsi kafein cenderung lebih sensitif terhadap efek negatif yang mungkin ditimbulkan. Faktor lainnya adalah berat badan, usia, obat-obatan yang dikonsumsi dan kondisi tertentu.

Jadi, minuman hangat apa yang paling cocok untuk meredakan nyeri haid? Anda dapat mencoba jahe hangat, STMJ (susu-telor-madu-jahe), dan lainnya.

4. Atur Pola Makan

Pastikan Anda tidak melewatkan makan. Jangan takut menjadi gemuk. Triknya adalah dengan mengatur porsi makan. Makanlah dengan porsi kecil-kecil, namun sering.

Dengan mengatur pola makan demikian, Anda akan mudah mengatur ukuran lingkar perut tanpa khawatir membesar. Jadi, makanlah makanan yang ringan namun, dengan frekuensi yang agak sering.

Hindari makanan yang berlemak, minuman bersoda, dan usahakan tidak mengonsumsi makanan yang tinggi kalori, (bergula tinggi, berbahan pengawet dan lainnya). Buah-buahan segar dapat menjadi pilihan.

5. Atur Posisi Paling Nyaman

Saat merasakan nyeri, tubuh akan secara refleks alami dan naluriah mencari posisi yang akan meringankan nyeri tersebut.

Namun, terkadang nyeri tetap terasa sekali pun sudah melakukan mencari posisi terbaik untuk meringankan nyeri.

Jika nyeri yang dirasakan sudah terlalu mengganggu, coba untuk mencari posisi berbaring. Baringkan tubuh dengan memposisikan kaki sedikit diangkat, kemudiannya kaki dapat diganjal bantal atau benda lainnya.

Cara berbaring lainnya yang dapat Anda lakukan ialah dengan posisi miring dan lutut ditekuk. Metode relaksasi seperti yoga dan mendengarkan musik yang lembut juga dapat membantu menenangkan suasana hati.

Tujuannya untuk menurunkan tekanan darah sehingga nyeri dapat menurun. Hindari sementara hal-hal yang memicu tekanan bagi Anda (Stressor).

6. Mandi Air Hangat

Mandi air hangat merupakan bagian dari upaya relaksasi. Tidak perlu khawatir soal mandi malam-malam menyebabkan rematik karena hal tersebut tidak benar. Namun, soal mandi air hangat, perlu diperhatikan durasi lamanya mandi, khususnya bagi pemilik kulit kering.