KPI Atau Key Performance Indicator adalah indikator yang harus dicapai seorang karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Dalam melaksanakan job desk yang telah ditentukan di dalam perusahaan, setiap divisi memiliki indikator tetap yang digunakan sebagai standar dalam menentukan kinerja dan keberhasilan yang dicapai.
Pencapaian suatu divisi terhadap indikator yang telah ditetapkan (Key Performance Indicator) merupakan ciri kesuksesan dari divisi tersebut. Tim recruiter mempunyai beberapa KPI yang diharapkan dapat tercapai saat melakukan tahapan recruitment kandidat sebagai berikut:
1. Kesesuaian Pekerja Mengisi Posisi yang Kosong
Key Performance Indicator yang paling krusial adalah kesesuaian kandidat pekerja dalam menempati posisi di perusahaan yang kosong. Ini merupakan tugas penting bagi tim recruiter untuk menilai keterampilan dan kemampuan kandidat dalam mengisi posisi kosong.
Semakin tinggi tingkat kesesuaian tim recruiter memilih kandidat untuk menempati suatu posisi yang kosong di dalam perusahaan, maka semakin baiklah nilai KPI dari tim recruiter. Ini merupakan tugas yang tidak mudah mengingat penilaian harus dilakukan di antara ratusan pelamar.
2. Waktu yang Dibutuhkan untuk Mengisi Suatu Posisi
Indikator waktu untuk melaksanakan suatu tugas merupakan indikator yang memainkan peran kunci dalam menentukan kesuksesan suatu divisi. Termasuk dalam hal ini adalah tim recruiter memiliki KPI berupa waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mendapatkan karyawan yang dapat mengisi suatu posisi.
Indikator waktu digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas pekerjaan yang dilakukan oleh tim recruiter. Semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk mengisi posisi kosong, maka semakin baiklah kinerja tim recruiter tersebut.
Sementara jika waktu yang dibutuhkan untuk mengisi posisi kosong semakin lama, itu artinya tim recruiter harus segera mengevaluasi kinerjanya. Hal ini karena posisi kosong di dalam perusahaan sangat mempengaruhi pekerjaan dan produktivitas perusahaan. Agar dapat mempercepat waktu pengisian suatu posisi yang sedang kosong, tim recruiter di dalam divisi HRD harus sejak awal memproyeksikan time to hire untuk masing-masing posisi. Hal ini dikarenakan masing-masing posisi dan divisi memiliki time to hire yang berbeda-beda.
Beberapa posisi mungkin memiliki time to hire yang cepat sementara lainnya memakan waktu lama. Indikator time to hire sendiri dihitung berdasarkan jumlah hari sejak lamaran kandidat masuk sampai kandidat mengisi posisi.
3. Penyelenggaraan Pelatihan untuk Karyawan
Setiap karyawan baru yang diterima untuk mengisi suatu posisi haruslah menjalani serangkaian pelatihan yang ditujukan untuk mempersiapkan kemampuan, pengetahuan dan mental karyawan dalam menjalani pekerjaan di perusahaan.
Seperti yang kita pahami bahwa setiap perusahaan memiliki “budaya kerja” yang berbeda-beda sehingga pelatihan ini bertujuan untuk mempersiapkan karyawan baru agar siap kerja. Namun, selain karyawan baru, karyawan lama juga tetap mendapat pelatihan rutin yang disiapkan oleh tim HR perusahaan.
Recruiter dapat mencapai KPI tersebut dibantu dengan sebuah software. Software untuk recruiter terbaik dari Shortlyst dapat membantu para recruiter untuk mencari kandidat karyawan dengan lebih cepat dan tepat.
Beberapa keuntungan menggunakan Shortlyst adalah dapat memberikan 600 juta lebih profil kandidat yang bisa diakses dari seluruh dunia. Shortlyst dapat terintegrasi dengan berbagai platform seperti linkedin. Bahkan nantinya juga akan mampu terintegrasi ke Slack, email, WhatsApp, dll.
Menggunakan teknologi AI yang cerdas dan efisien akan semakin mempermudah dan mempercepat Anda mencari kandidat yang sesuai. Didukung oleh fitur yang mempermudah proses perekrutan dilakukan layaknya bekerja dalam tim.
Harga sangat terjangkau, mulai dari 23 USD, atau hanya 5% dari harga software serupa yang disediakan LinkedIn. Segera gunakan Shortlyst untuk mencapai KPI recruiter sekarang juga ya!