Apa Itu Reksadana? Apakah Menguntungkan?

Manajer investasi Amartha menawarkan beberapa jenis investasi reksadana yang bisa dipilih berdasarkan pencapaian tujuan dalam jangka pendek. Selain menabung, keuangan bisa dikelola lebih baik lagi dengan berinvestasi. Reksadana pun mempunyai beberapa jenis yang banyak diminati oleh investor. Anda bisa memilih salah satu reksadana terbaik yang ada dalam manajer investasi tersebut.

Keuntungan Investasi di Reksadana

 

Metode investasi yang dilakukan dengan pengumpulan dana bersumber dari investor yang kemudian dikelola manajer investasi merupakan makna dari reksadana. Reksadana termasuk ke dalam investasi jangka pendek yang cukup diminati investor karena kemudahannya dalam hal top up dana, registrasi, bahkan investasi reksadana tidak terkena pajak. Tentunya hal ini menguntungkan para investor.

Namun, dari jenis jenis reksadana yang ada, beberapa jenisnya tidak bisa dipilih sebagai investasi jangka pendek karena memiliki resiko yang tinggi. Contoh jenis reksadana yang beresiko tinggi yaitu reksadana campuran dan reksadana saham. Oleh karena itu, investor yang memiliki tujuan dalam jangka waktu yang relatif singkat lebih baik menghindari kedua jenis investasi tersebut.

Tujuan jangka pendek seperti membiayai pernikahan, membiayai perawatan kesehatan, menambah anggaran untuk pembelian rumah, serta kebutuhan lainnya disarankan untuk tidak memilih jenis reksadana campuran maupun reksadana saham. Di Amartha sendiri, ada dua jenis reksadana terbaik yang cocok untuk para investor dengan tujuan jangka pendek seperti yang sebelumnya disebutkan.

Dua jenis reksadana tersebut yaitu reksadana pendapatan tetap dan reksadana pasar uang. Kedua jenis reksadana tersebut cocok untuk para investor yang melakukan investasi dalam jangka pendek. Keuntungannya yakni kedua jenis reksadana itu juga minim resiko. Sehingga cocok juga untuk investor yang tidak memiliki waktu dan tidak mempunyai skill dalam melakukan penghitungan imbal hasil.

1. Reksadana pendapatan tetap

Jenis reksadana ini menawarkan keuntungan sekitar 9-10 persen dalam satu tahun. Imbal hasil yang didapatkan oleh investor jumlahnya lebih kecil yakni 5-10% jika dibandingkan dengan reksadana saham. Meskipun begitu, tingkat resikonya lebih kecil sehingga jenis reksadana ini cocok untuk para investor yang ingin menghindari investasi dengan resiko yang tinggi.

Investasi Indonesia berupa reksadana pendapatan tetap ini bertujuan dalam memberikan kestabilan imbal hasil. Alokasi dananya di obligasi swasta atau milik pemerintah. Sisa dananya dialihkan pada instrumen lainnya, salah satunya adalah pasar uang Pendapatan imbal hasil dari jenis reksadana ini bergantung pada beberapa hal, salah satunya suku bunga acuan BI.

2. Reksadana pasar uang

Jenis reksadana lainnya adalah reksadana pasar uang. Tujuan dari reksadana ini yakni untuk menjaga pemeliharaan modal dan juga likuiditas. Investasi yang dilakukan pada efek sifatnya utang dengan jangka waktu jatuh tempo kurang dari setahun. Alokasi keseluruhan dananya yakni pada instrumen hutang atau pasar uang dalam jangka waktu yang singkat.

Kelebihannya adalah resiko yang didapatkan investor secara rata-rata lebih rendah jika dibandingkan dengan jenis reksadana yang lain. Dengan resiko yang rendah, maka investor akan memperoleh profit yang juga cenderung rendah yaitu hanya sekitar 6-8 % saja. Investasi reksadana ini dianggap lebih menguntungkan daripada deposito karena tidak dipotong pajak.

Sehingga, jenis reksadana pendapatan tetap dan reksadana pasar uang merupakan dua jenis reksadana terbaik yang bisa dipilih investor karena resiko yang akan didapatkan cenderung rendah. Namun, investor harus siap karena dengan resiko rendah maka profit yang akan didapatkan juga relatif rendah.