Moms, Yuk Mulai Tentukan Pola Asuh Yang Tepat Bagi Si Kecil!

Sebagai seorang Ibu rumah tangga, Moms tidak hanya dituntut untuk mengurus kebutuhan rumah tangga dan mengatur keuangan keluarga saja. Lebih dari itu, memperhatikan tumbuh kembang anak merupakan salah satu tanggung jawab terhadap keluarga yang wajib Moms perhatikan.

Meski banyak seminar parenting, hingga pelatihan mengurus anak yang rutin digelar oleh para ahli, namun dalam mengurus anak, setiap orangtua punya tantangan yang berbeda, dan solusi yang harus diambil pun akan berbeda dari orang tua lainnya.

Nah untuk memudahkan Moms dalam menjalankan peran sebagai seorang ibu, berikut pilihan pola asuh yang bisa dicontek dan cukup banyak diadopsi di Indonesia.

1. Authoritative atau Suportif

Sesuai dengan namanya, Authoritative atau suportif merupakan pola asuh yang memberikan respons terhadap pilihan anak, namun masih tetap memberikan batasan. Pola asuh authoritative memiliki beberapa ciri utama, diantaranya:

  • Lebih menghargai pendapat anak.
  • Memiliki aturan yang jelas dan masuk akal.
  • Suportif atau responsive.

Menerapkan pola asuh ini akan membuat anak merasa dihargai, dipercaya, namun tetap dibatasi dengan aturan. Tidak hanya itu, anak yang dibesarkan dengan pola asuh ini akan cenderung bersifat mandiri, pribadi ramah, energik, dan dapat mengendalikan diri.

2. Authoritarian atau Otoriter

Authoritarian atau Otoriter merupakan pola asuh yang cenderung satu arah dengan harapan anak-anak patuh sepenuhnya terhadap aturan yang Moms buat. Secara garis besar, pola asuh authoritarian atau otoriter memiliki beberapa ciri, diantaranya:

  • Memiliki aturan yang sangat ketat.
  • Tidak responsif dengan kebutuhan anak.
  • Memiliki ekspektasi yang sangat tinggi pada anak.

Pola asuh ini akan membuat Si Kecil tumbuh menjadi anak yang sangat patuh, dan memudahkan Moms dalam menjalankan tanggung jawab terhadap keluarga. Namun di sisi lain, pola asuh ini akan membuat Si Kecil mengalami masalah kepercayaan diri.

3. Uninvolved

Uninvolved merupakan pola asuh yang dianggap negatif oleh banyak kalangan. Jenis pola asuh ini hanya memberi sedikit dukungan pada anak, dan bahkan orang tua kerap tidak mengajarkan standar perilaku dalam kehidupan sosial pada anak.

Pola asuh Uninvolved dapat dikenali dari ciri-ciri utama, seperti:

  • Bersikap dingin, atau bahkan tidak responsif terhadap kebutuhan anak.
  • Tidak melibatkan diri dalam kehidupan anak.
  • Tidak punya aturan apapun, cenderung acuh, bahkan tidak peduli.

Dalam menerapkan pola asuh ini, orangtua hanya menyediakan kebutuhan sandang, pangan, dan papan bagi anak, namun tidak menyediakan dukungan secara psikis. Pola asuh ini sangat beresiko karena hubungan orangtua-anak akan terasa dingin, dan anak rentan terlibat pergaulan bebas.

4. Permisif

Pola asuh permisif banyak dipilih oleh kebanyakan orang tua modern karena mampu menghadirkan hubungan hangat antara anak dan orangtua. Pola asuh ini memiliki beberapa ciri utama, yakni:

  • Responsif terhadap anak,
  • Tidak punya aturan baku di dalam rumah
  • lembut, toleran dan cenderung sangat sabar.

Jika ditanggapi dengan kurang bijak, pola asuh permisif akan terlihat seperti memanjakan anak, dan wibawa Anda sebagai orangtua akan terlihat menurun di mata anak-anak.

Berdasarkan informasi dari artikel KAO Life Academy bahwa dengan menerapkan pola asuh yang sesuai dengan kebutuhan, Moms akan lebih mudah menjalankan tanggung jawab terhadap keluarga. Agar pola pengasuhan berjalan lebih optimal, pastikan untuk selalu memilih Merries Skin Protection.

Produk ini sangat lembut dan elastis sehingga sangat cocok digunakan Si Kecil yang aktif bergerak. Merries Skin Protection dilengkapi dengan lapisan anti-bakteri dan kandungan ekstrak daun teh di dalamnya akan menjauhkan Si Kecil dari masalah bau pipis.

 

Referensi:

Pregnancy Birth Baby. Diakses pada 2022. Parenting Styles.

Greatschools. Diakses pada 2022. What’s Your Parenting Style?

ERIC Digest. Diakses pada 2022. Parenting Style and Its Correlates.

NCBI Bookshelf. Diakses pada 2022. Types of Parenting Styles and Effects on Children.